Text
[Kerjasama] Rindu: Ketika Rindu Melanda
Rindu adalah detak yang selalu berdenyut di aliran jiwa. Mengecapnya adalah candu, la tumbuh menjalar di pohon kehidupan. Bagi insan yang tentu dicipta Tuhan dengan anugerah cinta yang universal pasti merasakan rindu yang selalu bergejolak. Bukan hanya rindu pada kekasih saja, rindu juga bisa direfleksikan ke keluarga, orang-orang terdekat maupun terjauh. Buku ini sangat memesona batin siapa saja yang membacanya. Sebab dikemas apik dengan luahan rasa mengakar kuat di dada para penulisnya yang selalu disiram dengan air kesabaran. Sehingga subur di ingatan dan menciptakan warna di lembaran semesta. Membaca antologi puisi rindu ini memberikan dampak positif kepada pembaca agar memaknai rindu lebih dalam dengan kata-kata indah berselimut metafora yang segar. Sehingga pembaca ditarik jiwanya agar menyelami lautan rindu dengan cara yang luar biasa dan sangat bijaksana. (Neni Yulianti). Pada sejarahnya, rindu merupakan ujian pertama nabi Adam dan Hawa setelah di turunkan ke bumi. Nabi Adam diturunkan di Sri Langka sementara Hawa di Jazirah Arab dan untuk bertemu, mereka membutuhkan waktu yang lama. Seiring dengan berjalannya waktu, kerinduan tetap menjadi ujian anak cucunya yang tidak ada habisnya sampai sekarang. Kerinduan menjadi kekuasaan Tuhan, wajah anak, wajah kekasih, wajah masa lalu, dan lainnya. Hal itu juga tidak lain pada antologi puisi di tangan anda ini, di dalamnya terdapat banyak bentuk ekspresi kerinduan dari berbagai latar belakang sosial, yang dipoles dengan berbagai ragam bahasa kias. Selamat membaca dan salam santun. (Irna Novia Damayanti).
Tidak tersedia versi lain